Puan menyebut masalah lokal dapat dengan mudah berkembang menjadi krisis global yang bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai negara. Oleh karena itu, setiap negara harus selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya krisis global dalam setiap pembuatan kebijakan di dalam negeri.
“Jelas lah bahwa saat ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Sehingga diperlukan respon bersama yang melibatkan berbagai kalangan dan prespektif,” kata Puan.
“Setiap negara memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi resiko ancaman krisis. Melalui kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong antarnegara, diharapkan dapat meningkatkan daya respons setiap negara untuk menanggulangi permasalahan global,” ungkap Puan.
Puan mengatakan, masyarakat di seluruh negara memiliki harapan besar agar P20 berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai gejolak dan tantangan global yang melanda dunia. P20 sendiri mengambil tema ‘Stronger Parliament for Sustainable Recovery’ yang sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia ‘Recover Together, Recover Stronger’.
“Kekuatan parlemen P20, adalah mewakili suara rakyat global. P20 memberikan legitimasi atas upaya Pemerintah, dalam menjalankan komitmen kebijakan luar negeri, pemulihan pascapandemi dan merespons tantangan global,” tutur Puan.