Dia menuturkan konflik bisa diatasi dengan memahami penyebab audiens marah atau tidak suka dengan pernyataan maupun kebijakan.
"Nah, itu dipahami dulu, divalidasi dulu perasaan mereka, baru kita menjelaskan kembali. Jadi jangan kita menjelaskan kembali dulu, yang ada mereka makin marah, makin enggak suka sama kita gitu," kata Irfan.
"Jadi, selama kita bisa berempati, insya Allah apa yang bisa kita komunikasikan akan jauh bisa lebih diterima sama publik," pungkasnya.