Pendiri dan komandan pertama Detasemen-81 Antiteror Kopassus ini mengenang, selama lima bulan operasi, Kompi A melakukan pertempuran setiap hari atau dikenal juga dengan istilah fierce battle. Mereka bertempur menghadapi pasukan Fretilin yang mempunyai motivasi tempur tinggi, kemampuan serta disiplin menembak prima, dan menguasai medan dengan sempurna.
Di tengah operasi yang melelahkan tersebut selalu ada waktu untuk istirahat makan. Pasukan Kopassus selalu menyantap bekal makanan kaleng T-1.
Setiap siang, kata Luhut, Durman dengan setia membukakan kaleng makanan dan menyodorkan kepadanya. Kendati demikian, ada kalanya mereka memasak makanan kalau merasa bosan dengan menu ransum tempur tersebut.
Hebatnya, Durman tetap berpuasa dan tidak pernah batal. Penasaran, Luhut pun menanyakan alasan Durman terus berpuasa di tengah kondisi tersebut.
Apa jawabnya?
“Biar lebih dekat dengan Tuhan,” kata Durman, ditirukan Luhut.