JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) merevitalisasi kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta dengan menerapkan teknologi paling mutakhir yang lebih andal, stabil, dan ramah lingkungan. Revitalisasi ini menjadi sejarah baru karena dilakukan untuk pertama kalinya secara signifikan sejak renovasi terakhir pada zaman pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1960.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan apresiasi kepada PLN yang telah berhasil menguatkan sistem kelistrikan dan menata ulang infrastruktur kelistrikan Istana dengan menerapkan teknologi paling modern. Pratikno juga menceritakan pengalamannya soal infrastruktur kelistrikan di Istana Negara, Jakarta.
Sebagai salah satu yang ikut bertanggung jawab mengurus keperluan Istana, masalah listrik kerap membuat Pratikno deg-degan. Dia khawatir listrik di Istana tiba-tiba padam saat presiden sedang menerima tamu negara.
"Di Istana ini kita sering menerima tamu negara. Jadi bayangkan saja kalau kita terima tamu negara tiba-tiba listriknya mati. Jadi Indonesia akan jadi headline di seluruh dunia," kata Pratikno saat meresmikan rampungnya revitalisasi kelistrikan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Istana juga menjadi tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting kenegaraan, termasuk karya seni. Permasalahan listrik di Istana juga menentukan reputasi Indonesia mata dunia internasional.
"Di sini juga menjadi tempat dokumen-dokumen kenegaraan yang sangat sangat penting, di sini juga tempat karya seni yang sangat berharga, tidak bisa dinilai harganya, terkoleksi juga di kompleks Istana ini. Jadi ini bukan masalah listrik, ini malahan banyak hal termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Jadi kelihatannya masalah listrik, tapi ini sudah masalah yang sangat besar," katanya.