Perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab untuk memproduksi makanan yang tidak sehat dan membuatnya tersedia secara luas adalah merek global yang dikenal yang menempati posisi tinggi dalam Fortune 500. Strategi yang mereka gunakan untuk mendistribusikan dan mempromosikan produk mereka yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan global telah dijuluki “penentu komersial” kesehatan.
Taktik yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk-produk seperti makanan ultraproses beragam. Mulai dari pemasaran produk yang tidak sehat, mencoba mempengaruhi anak-anak, hingga pemberian sinyal melalui dukungan distribusi vaksin. Seperti yang dilakukan Coca-Cola dengan Global Fund, hingga infiltrasi pembuatan kebijakan pemerintah.
Sebuah surat kabar baru-baru ini melaporkan bahwa wali dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Hidup Internasional (ILSI) nirlaba yang didanai industri menyarankan pemerintah India untuk tidak meneruskan label peringatan pada makanan yang tidak sehat. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang pengaruh sponsor ILSI pada kebijakan pemerintah.
Di Inggris, Drinkware nirlaba bekerja dengan badan pemerintah Public Health England untuk membuat kampanye kesehatan masyarakat, namun ternyata didanai oleh industri alko**. Hal tersebut adalah suatu konflik kepentingan yang jelas-jelas terjadi.
Pemerintah telah berupaya untuk menangkal dampak negatif dari faktor penentu kesehatan komersial, misalnya dengan memengaruhi pilihan konsumen dengan membuat makanan yang tidak sehat menjadi lebih mahal. Pajak minuman yang menggunakan produk gula di Meksiko adalah salah satu contohnya. Dengan pajak terbukti mengurangi konsumsi minuman manis setelah diperkenalkan pada tahun 2014. Pajak serupa telah diperkenalkan di Kolombia dan di kota Philadelphia dengan hasil yang serupa.