JAKARTA, iNews.id - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memutasi 23 perwira dari tiga matra, salah satunya Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa yang dipromosikan menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. Teguh menjadi komandan Korps Baret Merah ke-33 sejak Kopasssus didirikan pada 1952.
Teguh Muji Angkasa menggantikan Mayjen TNI Muhammad Hasan yang dipromosikan menjadi Pangdam Iskandar Muda, Aceh. Jenderal bintang dua ini merupakan perwira lulusan Akademi Militer (Akmil) 1989 dari kecabangan Infanteri yang sebelumnya menjadi dosen Universitas Pertahanan (Unhan). Dia juga pernah menjabat Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2016—2017).
Komandan Kopassus pertama adalah seorang bule Belanda, Letnan Kolonel Inf (Purn) Mochammad Idjon Djanbi yang menjadi legenda. Selain Idjon Djanbi, sejumlah Danjen Korps Baret Merah juga dianggap sebagai legenda Kopassus.
Salah satunya, Kolonel Sarwo Edhie Wibowo yang memimpin pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) saat penumpasan PKI.
Selain itu, Brigjen Sintong Panjaitan. Pria kelahiran lahir di Tarutung, Sumatra Utara, 4 September 1940 lalu ini penah menjadi komandan lapangan Grp-1 Para-Komando saat Operasi Woyla. Dalam operasi pada 28 Maret 1981 ini, Kopassus harus membebaskan penumpang pesawat Garuda DC-9 yang disandera para pembajak bersenjata api di Bandara Don Mueang Bangkok.
Kemudian, Prabowo Subianto, seorang anak ekonom Indonesia yang terkenal, Soemitro Djojohadikoesoemo yang juga pernah menjabadi Menteri Perdagangan dan Perindustrian (1950-1951) dan Menteri Keuangan (1952-1953).
Prabowo yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan, pernah terjun dalam berbagai operasi militer TNI mulai dari Operasi Seroja di Timor Timur yang saat ini bernama Timor Leste. Dia juga terjun saat Operasi Mapenduma untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 8 Januari 1996.