Sayangnya, meski sering diterpa bencana, namun dalam hal mitigasi bencana pemerintah dinilai belum maksimal. BNPB menyebut 22 buoy atau alat deteksi tsunami hilang dan tidak berfungsi sejak 2012. Padahal, keberadaan buoy sangat penting untuk negara seperti Indonesia yang rawan bencana tsunami.
Saat ini Indonesia hanya mengandalkan 5 buoy tsunami milik internasional, 1 unit di barat Aceh, 1 unit di laut Andaman, 2 unit di Selat Sumba dan 1 unit di utara Papua.
Ada hal penting lainnya yang juga seringkali diabaikan dalam mengantisipasi bencana, yaitu tata ruang yang tidak sesuai. Jika melihat lokasi wisata di Anyer dan Carita, hampir seluruh garis pantai tertutup oleh hotel, penginapan, dan vila. Rencana tata ruang menjadi rencana tata uang dengan mengabaikan mitigasi bencana.
Dengan tata kelola ruang yang memperhatikan faktor mitigasi bencana, maka diharapkan tidak ada lagi lokasi wisata yang membahayakan saat bencana datang.
Saksikan pentingnya mitigasi bencana dan tata kelola ruang itu di program "Delik: Memantau Bencana Krakatau", Minggu tengah malam ini, hanya di RCTI.