"Jadi kita tiga itu saja yang menjadi persoalan. Chemistry-nya cocok atau tidak, ada kebersamaan atau tidak, dan ketiga kita nyaman atau tidak di dalam," katanya.
Partai Demokrat memutuskan untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Keputusan itu diambil setelah 40 hari masa berkabung atas meninggalnya Ani Yudhoyono.
Keputusan itu dilontarkan Ketua Ketua Divisi Komunikasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Jadi kalau ditanya ke mana arah politik Demokrat, ya memperkuat Pemerintahan Jokowi. Namun sikap tersebut kita kembalikan pada Pak Jokowi karena Pak Jokowi pemegang haknya, beliau lah yang diamanatkan oleh konstitusi sebagai pemegang hak prerogatif," ujar Ferdinand, di Jakarta, Senin (12/8/2019).
Syarief mengakui pembicaraan soal sikap partai sudah dibahas oleh masing-masing kader partai. Bahkan, dia menyebut mayoritas kader mendukung partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
"Memang mayoritas memang ya sih ingin ya bergabung. (Tapi) keputusan partai kalau resmi itu majelis tinggi gitu loh. Dan nanti akan disampaikan secara resmi," kata dia.