Iqbal mengakui telah terjadi kerusuhan yang melibatkan anggota Polri dengan napi teroris. Namun dia menepis adanya korban jiwa. Polisi juga telah berhasil mengendalikan situasi.
Namun suasana mencekam tak juga hilang dari markas kesatuan pasukan tempur Polri itu. Ini menimbulkan tanda tanya. Terlebih berkembang informasi lagi yang menyebutkan lima anggota Polri gugur di tangan napi teroris dan seorang anggota Korps Bhayangkara disandera. Ambulans hilir mudik di depan Mako Brimob.
Rabu siang sekitar pukul 12.15 WIB, ambulans masuk ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur membawa enam kantong jenazah. Sempat menjadi tanda tanya, gugurnya anggota Polri akhirnya dikonfirmasi.
”Lima anggota Polri gugur dalam tugas. Mereka adalah anggota Koprs Bhayangkara terbaik,” kata Setyo Wasisto. Setyo langsung balik dari tugas dinas di Surabaya begitu mendengar kerusuhan pecah di Mako Brimob.
Lima anggota Polri gugur adalah Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy, Bripka Denny, dan Bripda Wahyu Catur Pamungkas. Mereka diberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta atas tragedi ini.