Seorang napi teroris tewas ditembak dalam kejadian itu. Dia diidentifikasi sebagai Abu Ibrahim alias Beny Syamsu, napi teroris dari Pekanbaru, Riau. Setyo juga mengakui bahwa seorang anggota Polri masih disandera. Dia adalah Bripka Iwan Sarjana.
Polri berupaya membebaskan dengan menerjunkan tiga sampai empat anggota untuk negoisasasi. Namun itu tak mudah. Waktu terus berjalan. Hingga Rabu malam, situasi masih tak menentu.
Berawal dari Makanan
Kerusuhan pecah berawal dari persoalan makanan untuk napi. ”Awalnya masalah sepele, yaitu ada napi menanyakan jatah makanan. Kemudian merembet menjadi kerusuhan, “ kata Setyo.
Informasi di kepolisian menyebutkan, Selasa, pukul 18.30 WIB, seorang tahanan yang bernama Wawan menanyakan soal makanan yang dikirim dari pihak keluarganya. Salah satu dari petugas jaga menyampaikan titipan makanan dipegang anggota lain.
Sekitar pukul 19.05 di blok C terdengar teriakan kata-kata kasar yang dilontarkan narapidana teroris atas nama Wawan yang menjadi provokator pemicu awal kerusuhan berdarah ini.