Merasa tidak terima terhadap perlakuan petugas, Wawan kemudian mengajak rekan-rekannya yang lain membuat kerusuhan di penjara. Sekitar pukul 19.25, letupan kerusuhan mulai menjalar di blok B dan C Rutan Mako Brimob.
Pukul 20.15, sebagian tahanan yang beringas sempat membobol pintu dan dinding sel tahanan, kemudian situasi tidak terkontrol. Sehingga, akhirnya para teroris itu menyebar ke luar sel.
Pukul 20.30, kerusuhan meluas ke ruang penyidik. Akibatnya, sejumlah penyidik yang tengah memeriksa tersangka kasus pidana terorisme lain menjadi sasaran amukan. Sebagian berhasil menyelamatkan diri. Namun, napi teroris berhasil menyandera 6 orang anggota Brimob.
Pukul 21.05, akibat insiden tersebut dilaporkan empat orang anggota Brimob terluka memar dan sobek di bagian kepala. Saat ini para korban telah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Salah satu napi teroris tertembak dalam insiden itu. Napi teroris telah berhasil merebut beberapa pucuk senjata dari anggota Brimob.
Setyo mengatakan, tiga blok di Mako Brimob dikuasai napi teroris. Namun kabar melegakan datang. Setelah 27 jam disandera, Bripka Iwan Sarjana berhasil dibebaskan. Selanjutnya, Bripka Iwan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan medis.