Bagi Tommy, penampilan pada malam besok menjadi pengalaman pertamanya dalam membawakan debat capres. Karena itu, dia mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan mandat sebagai moderator debat gelaran akbar yang ditonton seluruh rakyat Indonesia. “Ya kaget, seneng, bersyukur. Alhamdulillah, ini merupakan mandat. Jadi bagi kami ini sesuatu keberuntungan yang luar biasa yang harus kami pegang bener tanggungjawabnya,” ucap pria kelahiran Braunschweig, Jerman itu.
Tommy berharap setelah acara debat selesai, para penonton akhirnya bisa semakin yakni dalam menentukan pilihan politiknya. ”Jadi ya mudah-mudahan kami berdua mampu membuat debat ini cair dan rileks,” katanya.
Pria yang juga pernah bekerja di Bloomberg TV Indonesia itu memastikan, dia akan menjaga independensi sebagai seorang profesional. “Dari sejak ketok palu sebagai jurnalis, saya sudah dididik dan memiliki tanggungjawab, independensi yang jelas. Artinya referensi poltiik apapun tidak berbanding lurus dengan profesi dan tanggungjwab kami. Jadi gak ada hubungannya preferensi politik dengan tanggungjwab kami sebaagio moderator. Dan sebagai jurnalis yang harus saya pegang yaitu independensi,” paparnya.
Senada dengan Tommy, Anisha juga mengaku siap menyuguhkan panggung debat yang menarik dan berkualitas. Karena itu, dia pun terus berlatih bersama Tommy agar bisa tampil maksimal dalam membawakan acara yang ditunggu-tunggu publik Tanah Air tersebut.
“Persiapan sudah kami lakukan sejak kami mengetahui mendapatkan kesempatan menjadi moderator. Saya terus berkomunikasi dengan Tommy, kami mengevaluasi debat sebelumnya. Kami juga melihat debat-debat yang berlangsung di Amerika, kami mempelajari visi-misi kedua paslon sendiri terkait tema,” ungkap Anisha.
Alumnus Universitas Katolik Parahyangan Bandung itu merasa begitu bersyukur bisa mendapatkan kepercayaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai moderator acara debat capres. Apalagi, ini juga menjadi pengalaman pertamanya memandu acara tersebut.