JAKARTA, iNews.id - Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Mukhamad Misbakhun menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi IX DPR, Senin (2/9/2024). Dalam kesempatan itu, politikus Partai Golkar tersebut memaparkan visi, misi dan program kerjanya jika terpilih menjadi anggota BPK periode 2024-2029.
Dalam paparannya, Misbakhun menjelaskan ide menyelaraskan rencana strategis (renstra) BPK dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah. Menurut dia, hal itu penting untuk mengawal program Asta Cita yang dijalankan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Proses menyelaraskan renstra BPK dengan RPJMN pemerintah harus berjalan. Karena apa, kalau tidak dijalankan maka pemeriksaan-pemeriksaan yang berlangsung di BPK tidak akan mencakup program pembangunan. Renstra BPK ke depan harus berkaitan dengan yang menjadi program pemerintah, yakni Asta Cita,” ujar Misbakhun.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu juga menyinggung soal problem defisit dalam APBN. Menurutnya, untuk menutup defisit, penerimaan pajak harus dioptimalkan. Begitu juga dengan dengan penerimaan negara bukan pajak yang harus dioptimalkan.
“Penerimaan negara bukan hanya dari pajak, tapi juga penerimaan negara bukan pajak, dan itu bisa ditingkatkan, baik itu penerimaan dividen BUMN, sumber kekayaan alam, maupun dari pelayanan publik yang dilakukan lembaga negara,” katanya.