Gandeng Sejumlah Instansi, Kemkes Audit Berkala Vaksinasi Covid-19

Fahreza Rizky
Kemkes melaksanakan audit secara berkala untuk mengawasi rantai distribusi dan pengelolaan stok vaksin covid-19 guna memastikan tidak terjadi penyimpangan. (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemkes) melaksanakan audit secara berkala untuk mengawasi rantai distribusi dan pengelolaan stok vaksin covid-19 guna memastikan tidak terjadi penyimpangan. Audit dilaksanakan bersama instansi lain seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Unsur-unsur yang diaudit antara lain ketepatan sasaran, jumlah, waktu, kualitas, dan jenis vaksin yang didistribusikan.

"Pelaksanaan audit kita rencananya akan dibantu BPKP. Pada level provinsi/kabupaten/kota dibantu Kemendagri, dan juga TNI/Polri agar kita bisa memonitor secara dini pergerakan stok vaskin, penggunaan vaksin, dan sisa vaksin di masing-masing daerah. Jadi kalau ada sesuatu yang perlu kita tindaklanjuti dan intervensi bisa dilakukan segera," tutur Menkes Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman resmi Kemkes pada Rabu (11/8/2021).

Untuk mendukung pengawasan distribusi dan update stok vaksin nasional, Kemkes telah menyediakan aplikasi SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) yakni platform yang memuat data seputar distribusi vaksin dan lokasi penyimpanannya mulai dari tingkat provinsi hingga Puskesmas. Platform ini untuk memastikan data pusat dan daerah sama sekaligus sebagai bentuk transparansi terhadap pengelolaan vaksin covid-19.

Menkes ingin pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan provinsi maupun kabupaten/kota bisa memanfaatkan platform tersebut dengan melakukan update secara berkala mengenai ketersediaan stok vaksin di daerahnya. Sehingga data tersebut bisa dipakai sebagai dasar bagi pemerintah untuk menetapkan alokasi vaksin ke daerah tersebut.

"Data ini kami mohon untuk diupdate secara rutin oleh seluruh pemerintah daerah, kalau ada perbedaan harus segera direkonsiliasikan. Karena nanti akan terlihat stok mana yang masih tinggi di satu provinsi, dan kalau masih tinggi kita tidak akan kirim sampai stok itu bisa dihabiskan, sebelum kita kirim batch selanjutnya. Oleh karenanya kecepatan dan konsistensi pengisian data sangat penting agar datanya sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan," pesan Menkes.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Health
24 jam lalu

RI Darurat Kesehatan Jiwa, Ini Penjelasan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia

Health
10 hari lalu

Data CKG: 7,5 Juta Kasus Baru Diabetes Ditemukan di Indonesia

Health
18 hari lalu

Ada CKG di Panti Sosial, Ini Penyakit yang Banyak Dikeluhkan Lansia

Health
19 hari lalu

DBD Hantui Indonesia! Wamenkes Beberkan Cara Mencegahnya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal