Ganjar-Mahfud juga dianggap sebagai pemimpin yang mempersembahkan seluruh kekuasaan bagi bangsa dan negara, bukan pribadi.
Hasto mengatakan, rencana nyekar ke makam Bung Karno itu sebagai penghormatan sekaligus pengingat.
"Ini sebagai suatu, tidak hanya penghormatan terhadap Bapak Proklamator, Bapak Bangsa Indonesia, tapi juga untuk memulai segala sesuatunya seperti Bung Karno,” ujarnya.