"Karena kecukupan kursi yang ada, yang lebih terbuka keluar koalisi di kubu Pak Jokowi seperti PKB dan Golkar," katanya.
Ferry berdalih peluang bongkar pasang di koalisi Jokowi sangat memungkinkan mengingat dua partai itu sampai saat ini menghendaki ketua umumnya menjadi cawapres yakni Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
"Jadi relatif besar peluang pecah itu di koalisi Pak Jokowi. Kalau di kami relatif kecil sekali," katanya.
Di sisi lain, dia memandang Jokowi saat ini tengah menghadapi kesulitan dalam memilih sosok cawapres. Menurutnya, Jokowi akan memilih wakilnya dari unsur nonparpol. Hal tersebut akan dilakukan untuk menghindari resistensi pecahnya koalisi yang saat ini sudah diusung sebanyak sembilan partai politik.
"Saya juga meyakini Pak Jokowi punya kesulitan relatif lebih tinggi karena jumlah partai politik di sana lebih banyak. Kalau harus ambil cawapres tertentu dari unsur parpol, itu akan membuat partai-partai tidak puas dan berpeluang membentuk poros baru," katanya.