JAKARTA, iNews.id - Partai koalisi pendukung Prabowo Subianto masih intens melakukan komunikasi untuk menetapkan calon wakil presiden (cawapres). Meski Prabowo diberi kewenangan memilih cawapresnya, dia tetap mengajak parpol koalisinya untuk sama-sama memutuskan calon yang paling tepat.
Prabowo mengatakan penggodokan nama cawapres masih cair dibicarakan dengan empat partai politik pengusungnya sebagai capres 2019-2024. "Pembicaraan kita masih cair, mencari yang terbaik untuk semua," kata Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (3/8/2018) malam.
Meski cawapres masih terus dibicarakan, kata dia, yang terpenting niatnya adalah mencari yang terbaik untuk rakyat dan bangsa Indonesia. Mengenai survei Alvara Research Center yang menunjukkan elektabilitasnya meningkat dari 27,2 persen menjadi 32,2 persen, dia tidak ambil pusing.
"Yang penting kami terus kerja. Nanti kalau survei kami pelajari lah ya," ujarnya.
Prabowo mengatakan terkait dukungan Tommy Soeharto, dirinya bersyukur karena dukungan semua pihak dibutuhkan bagi pemenangannya pada Pilpres 2019. Menurut dia, dirinya masih tetap bersemangat menjalani proses menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres yang berlangsung dari tanggal 4-10 Agustus 2018.
Tiga parpol pendukung masing-masing menyodorkan nama untuk diusung sebagai cawapres. Partai Demokrat mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong Zulkifli Hasan. Adapun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setuju dengan rekomendasi dari ijtima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama yang mengusulkan Salim Segaf Al Jufri.
Satu lagi rekomendasi GNPF adalah Ustaz Abdul Somad. Dukungan publik kepada Abdul Somad khususnya dari kalangan tokoh dan umat Islam terus bermunculan. Namun, Abdul Somad menolak dengan alasan tetap ingin menjadi mubalig. Meski begitu, nama Abdul Somad ikut dipertimbangkan sebagai cawapres oleh Prabowo.