JAKARTA, iNews.id – Masih terasa hangat dalam ingatan tentang sebuah fenomena yang belakangan ini terjadi di Indonesia. Fenomena di mana orang-orang secara sengaja memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki, mulai dari rumah mewah, villa, jet pribadi, sport car, motor gede (moge), bahkan jumlah saldo rekening pribadi.
Hal ini lantaran nilai harta kekayaan mereka yang terbilang sangat fantastis itulah, predikat 'Crazy Rich' pun lantas disematkan. Gayung bersambut, fenomena memamerkan harta atau juga disebut dengan flexing ternyata mendapat tanggapan yang cukup meriah dari masyarakat Indonesia.
Sebab tidak dapat dipungkiri, bahwa ‘harta’ akan menjadi topik yang selalu menarik untuk dibicarakan. Oleh sebab itu, Crazy Rich yang awalnya bahkan tidak diketahui namanya, latah muncul ke publik untuk sekedar mengikuti tren, ataupun untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat.
Sayangnya, disadari atau tidak, di balik euforia fenomena Crazy Rich ini, tersimpan dampak negatif yang cukup meresahkan. Tidak sedikit yang kemudian terhipnotis ingin menjadi kaya secara cepat, tanpa peduli bagaimana prosesnya.
Flexing juga dinilai sebagai tindakan minim empati, terlebih ketika banyak masyarakat yang sedang jatuh bangun ekonominya saat pandemi. Sungguh sebuah ironi ketika orang yang melakukan tindakan jauh dari norma dan etika, justru dijadikan teladan.