"Tugas kami itu sebagai guru besar, dosen, tugas kami adalah banteng etika, kita itu pemikir negara dan bangsa. Karena itu kita berikan masukan lagi yang kedua, dan kita gak jemu-jemu untuk itu," ucapnya.
Para sivitas akademika, kata Koentjoro, tidak akan berhenti menyampaikan kritik dan sikapnya. Bukan hanya untuk kelompok yang dianggap menyimpang dari demokrasi, tapi juga untuk mengedukasi masyarakat.
"Maka gerakan mahasiswa dan guru besar yang di kampus ini bisa juga sebagai bagian edukasi masyarakat, biar mereka sadar. Kenapa kok dosen-dosen (sampai mempunyai sikap) begitu," katanya.