"Karena itu keputusan final, padahal prosesnya menurut saya salah. Ada beberapa hal yang menjadi masalah lain lagi. Sumber masalahnya di mana, itu kan satu adalah pencalonannya. Banyak orang mengatakan Gibran tidak qualified untuk mengurusi negara sebesar Indonesia," katanya.
Catatan kedua, dia menilai proses penyelenggaraan pemilu, khususnya Pilpres 2024 tidak benar. Ketiga, persoalan kampanye pengerahan massa yang dinilai tak benar pula lantaran sejatinya pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak banyak berkampanye. Mereka justru lebih banyak berkegiatan dengan mengatasnamakan jabatannya di pemerintahan.
"Prabowo banyak melaksanakan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan, ke mana-mana sebagai Menteri Pertahanan. Yang terjadi adalah penjungkirbalikan fakta, memainkan peran," katanya.