MALANG, iNews.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan kepada segenap rakyat Indonesia agar pemilihan umum (pemilu) jangan sampai membuat retak sebagai bangsa. Dia mengatakan, selama ini persatuan menjadi kekuatan Indonesia.
“Sumbangan umat Islam untuk bangsa ini sangat besar, yakni menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Tidak ada negeri muslim yang memberi toleransi yang begitu baik, selain Indonesia. Artinya, umat Islam itu menjadi penyangga persatuan Indonesia. Oleh karena itu, jangan dirusak,” kata Haedar di sela acara kajian Ramadan DPW Muhammadiyah Jawa Timur dan buka bersama di Malang, Sabtu (18/5/2019).
Sejak Indonesia mengamandemen Undang-Undang Dasar Tahun 1945, kata Haedar Nasir, ada satu ayat yang ditambahkan, yang dulu tidak ada di UUD asli, yakni Indonesia negara hukum. Kepada mereka yang dulu terlibat dalam amandemen, Haedar Nashir meminta untuk membaca kembali amandemen tersebut.
Bahwa Indonesia, negara hukum, artinya menyelesaikan segala masalah lewat hukum. Penegak hukum juga harus adil dan menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya.
“Ketika kita menjunjung tinggi politik nilai, kita akan berhadapan dengan politik yang pragmatis-oportunistik. Dalam bahasa lain, yakni politik jahiliyah atau politik ketertinggalan dan keterbelakangan secara nilai. Kita ingin mengajak seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam untuk memanfaatkan momentum Ramadan ini untuk membangun umat terbaik dan menjadi bangsa unggulan,” tuturnya.