"Atas dua hal tersebut baik dari perhitungan hisab dan rukyatul hilal, sebagaimana yang kita pedomani selama ini berdasarkan fatwa MUI, berdasakan sidang isbat 1439 H kita sempurnakan dengan cara istikmal menjadi 30. Jadi malam ini adalah malam 30 Zulqaidah," kata Amin.
Menurut dia, terkdang terdapat perbedaan tanggal penempatan Idul Adha. Namun, menurut Amin, hari raya Idul Adha oleh ormas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) tahun ini akan dirayakan secara bersama-sama. Keduanya serentak akan melaksanakan Idul Adha pada 22 Agustus 2018 mendatang.
Diketahui, hari Raya Idul Adha disebut juga dengan Hari Raya Qurban bagi umat Islam. Hari Raya Kurban tidak dirayakan oleh umat Islam yang sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Pada momentum tersebut, jamaah haji di Tanah Suci berada di Mina untuk melakukan lempar jumrah (jamarat) selama tiga hari berturut-turut. Sehari sebelumnya, jamaah haji berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf sebagai ibadah puncak. Kemudian dilanjutkan mabit di Muzdalifah lalu masuk ke Mina.
Pelaksanaan wukuf di Arafah dilakukan setiap 9 Zuhijjah atau bertepatan 21 Agustus pada tahun ini. Di hari ini, umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji disunahkan menjalankan ibadah puasa sunat. Selanjutnya, pada hari raya Idul Adha, disunahkan pula menyembelih hewan kurban hingga tiga hari setelahnya, yaitu pada hari-hari tasyrik.