Itulah pentingnya antisipasi yang matang dan pertimbangan yang benar-benar akurat jika ingin mengaktifkan proses belajar mengajar secara bertahap.
Penulis menilai, belum lah saatnya mengaktifkan kembali proses belajar mengajar di sekolah ataupun kampus karena penyebaran virus corona hingga kini belum turun, bahkan cenderung naik.
Dengan tidak menakut-nakuti, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan penambahan pasien positif corona sejak 25 April -25 Mei 2020 selalu berada di angka 200. Bahkan pada 21 Mei, kasus terkonfirmasi positif mencapai 973 orang dalam sehari. Angka yang fantastik.
Indikator penambahan pasien positif corona ini harusnya menjadi pertimbangan penuh karena bisa saja pasien positif tersebut memiliki anak yang juga bersekolah, sehingga pengawasan penyebaran Covid-19 bisa lengah.
Menteri BUMN, menteri pendidikan dan kebudayaan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan para tenaga pendidik, baik guru atau dosen, harus duduk bersama mencari solusi benar dan terukur agar anak-anak didik ataupun mahasiswa tidak menjadi klaster baru Covid-19.