Selama menjadi PNS dan pengelola pendidikan, dirinya sadar harus memberikan contoh atau tauladan sebagai orang-orang yang terdidik dan berkarakter. Namun, pada Jumat (17/1/2025) dia diusir dari ruangannya oleh pimpinan tertinggi kementerian dan diperintahkan pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
"Alhamdulillah sudah 24 tahun semua berjalan dengan baik, sampai pada Jumat sore kemarin, 17 Januari 2024, tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen," tulis pesan tersebut.
"Saya keluar dan shalat, saya bertanya kepada diri, apa rencana Allah selanjutnya… Saya masih ingat arahan pimpinan kami saat itu, tim kami harus memberi pelayanan yang baik kepada pimpinan-pimpinan yang baru, tentu kami langsung siap melayani pimpinan… Terutama penanggungjawab rumah tangga, saya, dengan urusan-urusan rumah tangga kantor saja, bukan urusan bidang substantif pendidikan tinggi," tuturnya.
Dia menjelaskan, penyebab pengusirannya itu berawal dari sebuah meja di ruang tertinggi lantai 18, yang mungkin perlu diganti karena dianggap “tidak menghormati” dan lain-lain. Kemudian, semua masalah urusan rumah tangga yang terjadi di lapangan, bermuara kepada dirinya, hingga dia harus keluar dari Kemendiktisaintek.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kemendiktisaintek mengenai aksi protes para pegawai tersebut.