JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Persepsi Antikorupsi (IPAK) Indonesia mengalami kenaikan sebesar 0,05 poin menjadi 3,93 pada skala 0 sampai 5. Peningkatan ini mulai mendekati target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2022-2024, yakni level 4,06.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menilai peningkatan IPAK Indonesia tidak terlepas dari aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Menurutnya, Stranas PK telah memperkuat sistem pencegahan korupsi yang tidak hanya berguna untuk memerangi oknum yang korup namun juga mendorong keterlibatan publik dalam pencegahan korupsi.
“Capaian aksi Stranas PK telah berpengaruh pada peningkatan indeks persepsi antikorupsi Indonesia. Ini semakin membuktikan bahwa Stranas PK sudah memberikan dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Ke depan harus lebih kuat karena ini legacy Presiden,” kata Moeldoko, Rabu (3/8/2022).
Sebelumnya, Koordinator Pelaksana Stranas PK Pahala Nainggolan melaporkan selama 2021-2022 aksi Stranas PK difokuskan pada tiga sektor. Yakni, perizinan dan tata niaga, keuangan negara serta penegakan hukum dan reformasi birokrasi.
Nainggolan yang juga Deputi Pencegahan KPK menyebut beberapa capaian aksi Stranas PK. Di antaranya, di sektor keuangan negara telah terjadi efisiensi dalam perluasan cakupan penerima bansos dan bantuan iuran BPJS Kesehatan masing-masing setara Rp1,78 triliun dan Rp672 miliar.
“Dengan pemadanan NIK pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) bersama Kemendagri dan Kemensos, penyaluran bansos lebih tepat sasaran, tidak ada data ganda dan fiktif. Sehingga terjadi efisiensi keuangan negara,” kata Nainggolan.
Pada sektor penegakan hukum dan reformasi birokrasi, tambah Nainggolan, telah terjadi reformasi di pelabuhan. Dengan dukungan kementerian/lembaga terkait terjadi perbaikan di 14 pelabuhan untuk memperkuat National Logistic Ecosistem. Selain itu, penggunaan INAPORTNET, perbaikan sistem trucing, single billing, dan bongkar muat juga telah mempercepat waktu sandar (port stay) di beberapa pelabuhan.
“Seperti di Tanjung Priok dan Makassar, dari tiga hari menjadi satu hari. Proses bongkar muat yang kapasitas semua 8–10 TEUs/crane per jam, menjadi 35–40 TEUs/crane per jam,” ujar Nainggolan.