Gina Fauziah, S.Sos, MI.Kom
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang (UnPam)
MEMBACA dan Menulis adalah rangkaian kegiatan utama dalam mengasah literasi, kemampuan memahami makna kata, serta menuliskan atau mencerna kembali informasi yang diperoleh melalui bahan bacaan. Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) 2022 menyatakan Indonesia berada di peringkat ke-68 dari 81 negara partisipan dengan skor; matematika (379), sains (398), dan membaca (371).
Penelitian ini mengevaluasi prestasi siswa yang berusia 15 tahun dalam disiplin ilmu matematika, membaca, dan sains. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melaporkan, hasil skor PISA Indonesia periode 2022 turun cukup dalam. Bahkan, skor literasi membaca Indonesia menjadi yang terendah di antara skor PISA tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu menjadi PR bersama karena akan berdampak dalam berbagai hal, tidak terkecuali terhadap cara dalam memilih makanan.
Kemampuan literasi anak sangat berdampak ketika kelak menjadi manusia dewasa dan berperan saat menjadi orang tua, karena kemampuan literasi itu perlu diasah layaknya pisau, semakin sering diasah maka akan semakin tajam.
Kementerian Kesehatan RI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan data penelitian sampai 31 Januari 2023 bahwa prevalensi kasus diabetes pada anak meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023. Jumlah tersebut dibandingkan dengan jumlah diabetes anak pada 2010 atau 0,028 per 100.000 anak dan 0,004 per 100.000 jiwa pada 2000.
Hal ini merupakan buah pahit yang harus diterima dari minimnya kemampuan literasi orang tua. Sejak kecil anak hanya akan memakan atas izin atau pemberian orang tuanya. Enak dan kemasan menarik adalah faktor penentu anak-anak dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Bahkan hal yang sama dilakukan oleh orang tua untuk memilihkan makanan yang akan dikonsumsi oleh anggota keluarga.