Berdasarkan keterangan Kemenko Polhukam, tim ini langsung bertemu dengan sejumlah tokoh HAM dan pegiat LSM Papua di Bandara Sentani. Kemudian pada sore dan malam hari melakukan dialog dan koordinasi dengan jajaran Pemrov Papua, yaitu DPRP, Kodam XVII/Cenderawasih, Kapala Kejaksaan Tinggi, Ketua Pengadilan Tinggi dan beberapa jajaran terkait.
Sementara tim yang mendarat di Timika langsung menuju lokasi penembakan. Mereka beranggotakan unsur yang lebih beragam, seperti tokoh masyarakat, agama, adat dan tokoh kampus. Selain itu, terdapat pula dari unsur Kepolisian, TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), serta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Dari kalangan tokoh agama ada Pendeta Henok Bagau yang warga asli Intan Jaya, Jhony Nelson Simanjuntak dari PGI dan Samuel Tabuni. Dari unsur kampus ada rektor Universitas Cendrawasih Apolo Safanpo dan Sosiolog UGM Bambang Purwoko.
Sedangkan dari unsur pemerintah ada Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani. Dari LPSK ada Edwin Partogi Pasaribu, serta sejumlah tokoh kredibel lainnya.
Sejak tiba di Timika, Tim pimpinan Benny Mamoto ini langsung menggelar rapat teknis dengan aparat setempat dan akan bergerak menghimpun informasi dari saksi-saksi. Pada hari kedua, yakni hari ini, TGPF Intan Jaya akan menuju lokasi penembakan melalui jalur udara dan darat dari Timika.