JAKARTA, iNews.id - Bidang ekonomi disebut menjadi sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir. Besarnya angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem tercatat sebagai beberapa persoalan yang kini tengah menjadi fokus penyelesaian oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Terkait hal tersebut, Menteri Ketanagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah tak henti mengajak seluruh jajarannya untuk inovatif, sinergis dan kolaboratif dengan para pihak. “Saya yakin dengan sinergitas, dikeroyok bersama-sama antar kementerian dan lembaga, antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai stakeholder terkait, tingkat pengangguran terbuka kita bisa turun dan kita bisa memitigasi dampak pandemi terhadap angkatan kerja kita,” ucapnya.
Sejumlah langkah strategis yang diintegrasikan secara komprehensif telah digalang Kemnaker RI untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan ekstrem tersebut. Di antaranya adalah program merancang program percontohan (pilot project) perluasan kesempatan kerja berbasis Kawasan, di sejumlah daerah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Menurut Staf Khusus Menaker Caswiyono Rusydie Cakrawangsa, program tersebut membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, agar programnya terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Mulai dari program pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan kewirausahaan, yang diintervensi dengan insentif modal dan peralatan kerja, peningkatan produktivitas hingga pemasaran.
"Semua program itu dihubungkan atau diintegrasikan dalam sebuah ekosistem dan sektor-sektor di kementerian/lembaga maupun BUMN terkait, akan lebih efektif dan berkelanjutan. Termasuk keterlibatan daerah, untuk kolaborasi bersama pihak swasta, perguruan tinggi untuk membantu program berbasis kawasan ini," katanya.