JAKARTA, iNews.id - Prosesi lempar jumrah dan Tawaf Iffadah untuk jemaah haji lanjut usia (lansia), disabilitas, dan pengguna kursi roda secara permanen akan mengalami perubahan. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena prosesi tersebut sangat berat.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, mengumumkan hal tersebut dalam pertemuan dengan Tim Pengawas Haji DPR RI di Hotel Afaq Al Mashaer, Makkah,.
"Kami telah merencanakan skema perjalanan bagi seluruh jemaah haji lansia, disabilitas, dan pengguna kursi roda yang permanen bersama pendampingnya untuk berangkat bersama ke Arafah sesuai dengan rombongan masing-masing, kemudian melaksanakan wukuf seperti jemaah pada umumnya," ujarnya, Senin (26/6/2023).
Selanjutnya, para jemaah akan diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah menggunakan bus. Ketika berada di Muzdalifah, para jemaah tidak perlu turun dari bus.
"Jadi, ketika di Muzdalifah, mereka tetap berada di dalam bus sejenak, kemudian melanjutkan perjalanan ke Mina. Di Mina, mereka akan menginap seperti jemaah pada umumnya. Namun, pelaksanaan lempar jumrah dan Tawaf Iffadah akan mengalami perubahan," katanya.