Selama 10 tahun masa kepemimpinan, Jokowi juga menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5% sekaligus menggandakan nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Menjadi negara menengah-atas dan masuk dalam 20 negara dengan perekonomian terbesar dunia, adalah ganjaran yang diterima.
Sekalipun pernah mengalami guncangan karena Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi mampu menjaga agar negara ini tidak terperosok terlalu dalam.
Peletakan pondasi menjadi Indonesia Maju digarap di setiap lini, dari Sabang sampai Merauke, mulai dari masifnya infrastruktur, transformasi digital, hilirisasi, pembangunan Papua, hingga menyiapkan kota masa depan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Semua ini digarap tanpa mengabaikan dinamika geopolitik di kawasan maupun di internasional. Cengkeraman pengaruh Indonesia diinjeksikan agar dunia dibangun dengan kedamaian dan kesetaraan agar negara-negara berkembang bisa mendapatkan tempat dalam percaturan global.
Tidak ada pemimpin yang tidak meninggalkan warisan bagi penerusnya. Demikian pula perjalanan sepuluh tahun terakhir ini, masih ada pekerjaan-pekerjaan yang harus diteruskan, di samping mempertahankan apa yang sudah berjalan. Semua ini semata-mata agar masyarakat tetap bisa mendapatkan manfaat dan merasakan kenikmatan menjadi warga negara Indonesia.
“Beton tidak bisa dimakan,” kata sebagian orang. Benar, beton tidak bisa dimakan. Tapi beton bisa mendatangkan kemakmuran bagi siapa saja yang mau berusaha.