JAKARTA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) turun setiap tahunnya. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2018).
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, belajar dari pengalaman 2015 lalu, karhutla menyebabkan kerugian hingga Rp221 triliun. Belum lagi, luas lahan yang terbakar mencapai 2,6 juta hektare (ha). "Kejadian ini jangan sampai terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia!" kata Jokowi.
Jika dibandingkan pada 2016, mantan Wali Kota Solo ini mengungkapkan, jumlah titik panas atau hotspot tahun ini turun.
Namun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tetap naik.
Jokowi berharap, semua pihak dapat menangani asap yang muncul sehingga tidak menggangu negara tetangga. Pencegahan, menurut dia, sangat penting dalam penanganan kebakaran, sehingga api yang akan membesar dapat dengan cepat dipadamkan.
Jokowi menyampaikan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan patroli dan deteksi dini. Jokowi juga meminta penataan ekosistem gambut agar tetap basah. Selain itu, pembuatan embung sehingga saat kemarau gambut tidak kering.