Masduki mengatakan di Papua dan Papua Barat terorisme tidak terbatas pada gerakan berbasis agama saja. Namun juga gerakan separatisme yang berbahaya.
“Terorisme tidak terbatas pada gerakan berbasis paham agama saja. Gerakan berbasis separatis, seperti di Papua dan Papua Barat, juga dikategorikan teroris yang juga sangat berbahaya,” katanya.
Penguatan Densus 88 di Papua, kata Masduki bisa dipantau secara terbuka oleh masyarakat sehingga akan membantu agar personel bekerja dengan profesional.
“Bahwa ada kekhawatiran sebagian kalangan pada penguatan Densus 88, itu juga bisa diantisipasi oleh kontrol masyarakat. Semua bisa dipantau terbuka. Disampaikan terbuka. Kita bisa sama-sama membantu Densus 88 agar bekerja profesional, termasuk dengan mengoreksi bila terjadi kesalahan,” tutur Masduki.