Gus Yahya mengajak Nahdliyin untuk tidak sekadar memahami NU sebagai identitas. Sebab, NU didirikan membawa mandat peradaban.
Menurut Gus Yahya, jika hal itu terjadi, NU hanya jalan di tempat, dan baru bergerak jika diserang. Tapi tidak ada langkah untuk mengejar suatu tujuan tertentu di masa depan.
“Ini penting sekali untuk dipahami semua kader NU, supaya kemudian siap untuk bergerak bekerja menjalankan agenda-agenda organisasi,” ujarnya dalam Ngopi Bareng Gus Yahya, Selasa (21/12/2021).
Gus Yahya mengakui, upaya untuk menjadikan NU sebagai model peradaban di masa depan butuh perjuangan. Namun dengan trigger yang kuat, komunikasi, dan kerja sama, semua itu bisa dilakukan.
Dia pun mengajak, kader-kader NU harus berani berpikir soal ini. Sebab jika tidak, nanti hanya berebut remeh temeh seperti yang selama ini terjadi. “Maka mulai sekarang, kita harus membangun mentalitas dan mindset untuk berpikir soal mandat peradaban itu,” katanya.