"Pertama, saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6-7 persen, itu (tuntutan) akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan demo," sambungnya.
Purbaya memutuskan untuk menempatkan dana negara sebesar Rp200 triliun ke lima bank pelat merah, yakni Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI. Keputusan itu dilakukan untuk memperkuat likuiditas dan mendorong penyaluran kredit produktif.
Adapun, dana tersebut tak diberikan secara rata namun dibagi berbeda-beda. Rinciannya, Rp55 triliun di Bank Mandiri, Rp55 triliun di BRI, Rp25 triliun di BTN, Rp55 triliun di BNI, dan Rp10 triliun di BSI.
Beberapa perbankan, kata Purbaya, sempat mengaku bingung ketika harus menyalurkan uang tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, perbankan justru meminta tambahan kepada Purbaya.