Kasus Intoleransi di Sukabumi, CFIRST Soroti Peran Pemerintah Seolah Tutup Mata

Jonathan Simanjuntak
Potongan video aksi intoleransi di Sukabumi, Jawa Barat hingga merusak salib. (foto: screenshoot)

Arif menilai aparat seakan tidak bisa berbuat apa-apa hingga membiarkan tindakan perusakan fasilitas rumah singgah yang dijadikan tempat ibadah.

"Ratusan warga berbondong-bondong meminta agar kegiatan ibadah dihentikan, dengan dalih tanpa izin. Lagi-lagi lasan intoleransi yang dibungkus 'perizinan'," kata dia.

Arif menilai kasus ini seharusnya menjadi bukti bahwa kehadiran negara untuk menjamin hak beribadah dan memeluk keyakinan masing-masing diperlukan. Sebab jika negara tidak hadir, ia menduga kasus ini akan terus terulang.

"Di sisi lain, kami berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dan melakukan upaya preventif, serta segera menindak secara tegas pihak atau oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadinya aksi intoleransi dan pengerusakan tersebut, agar kepercayaan masyarakat terhadap jargon kerukunan hidup tetap terpelihara dengan baik ke depannya," ungkap Arif.

Editor : Puti Aini Yasmin
Artikel Terkait
Nasional
7 hari lalu

Seskab Teddy Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Tangani Bencana Sumatra

Nasional
20 hari lalu

Prabowo Tegaskan Indonesia Bisa Atasi Musibah di Sumatra, Bukti Kekuatan Bangsa

Nasional
25 hari lalu

Pemerintah Mulai Rancang Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

Nasional
1 bulan lalu

Kemenkes: 846 dari 1.221 Rumah Sakit Pemerintah Masih Minim Sarana dan Prasarana

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal