Terutama dalam upaya menjadikan kemerdekaan yang diperoleh sebagai gerbang Indonesia menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Peran penting ini menjadikan seluruh kinerja perekonomian harus terus berada pada level terbaik dan diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan bangsa.
Peran penting Kemenko Perekonomian yang dikomandoi oleh Menko Airlangga juga terus berlanjut dengan kemampuan untuk tetap menjaga resiliensi perekonomian nasional agar terus tumbuh dengan tangguh dan turut mengendalikan inflasi tetap pada kisaran sasaran. Tercatat pada Triwulan II-2024, perekonomian Indonesia mampu tumbuh stabil di 5,05 persen (yoy) dan inflasi terjaga di kisaran sasaran sebesar 2,13 persen (yoy) pada bulan Juli 2024.
Selain itu, Indonesia juga terus didorong untuk dapat terus meningkatkan daya saing ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mampu menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif dalam menghadapi era ekonomi digital.
Sejalan dengan peran penting tersebut, Menko Airlangga juga telah menjalin berbagai kerja sama ekonomi di level global, baik bilateral, regional maupun secara multilateral. Hal ini tidak saja menempatkan Indonesia pada posisi strategis untuk turut menentukan arah perekonomian global, namun juga menjadikan Indonesia memiliki kemampuan untuk memperjuangkan berbagai kepentingan negara berkembang seperti halnya menolak diskriminasi sawit Uni Eropa melalui implementasi EU Deforestation – Free Regulation (EUDR).
Dalam pelaksanaan tugasnya, Menko Airlangga juga telah berhasil mengemban sejumlah penugasan strategis yang diberikan, yakni di antaranya sebagai Ketua Komite Cipta Kerja, Ketua Bidang Sherpa Track G20, Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta, Ketua Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Ketua Tim Pengendali Inflasi Pusat, Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).
Kemudian, juga Ketua Pelaksana Tim Nasional Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Koordinator Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), hingga Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Terima kasih, saya persembahkan Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Utama ini untuk seluruh jajaran Kemenko Perekonomian. Perjalanan ini adalah perjalanan panjang, dalam keadaan Indonesia tidak biasa-biasa saja dan dunia tidak biasa-biasa saja,” tuturnya.