Menurut Hari, pemutakhiran data sangat penting dikarenakan pengambilan keputusan yang tepat sangat ditentukan oleh data yang akurat. Presiden Jokowi pun selalu memberikan perhatian terkait hal ini.
Dia mencontohkan, ketika terjadi lonjakan harga di satu daerah, Presiden akan mengatakan pemerintah harus hadir termasuk pemda. Jika ada masalah seperti ini, laporan Mendagri akan ditempatkan pada tempat pertama karena perannya sebagai pembina pemda.
“Kalau ada masalah seperti ini, kami pasti membantu. Tetapi tolong, Anda isi dan lengkapi data ketahanan dan ketersediaan pangan di daerah Saudara, seperti yang sudah kami sampaikan dalam Surat Edaran Mendagri," kata dia.
Menurut Hari, situasi ini antara lain terjadi di Jawa Timur, ketika petani mengeluhkan anjloknya harga ayam ras yang menyebabkan banyak peternak membagi-bagikan daging ayam sebagai bentuk ketidakpuasan. Saat persoalan itu terjadi, Presiden segera memerintahkan menteri pertanian ke Jatim dan dalam waktu 1x24 jam masalah selesai.
Dia menambahkan, akurasi dan pemutakhiran data juga berfungsi untuk mendeteksi adanya kemungkinan penimbunan yang dilakukan oleh mereka yang ingin mendistorsi pasar untuk meraih keuntungan tidak wajar. Dia berharap pemda dapat membuat laporan kepada satgas di Kemendagri sehingga masalah dapat diatasi dengan cepat.
"Kalau tidak terinformasi kepada kami, kami tidak bisa menurunkan pejabat untuk menangani ini. Tetapi jika ada informasi yang lengkap, tim dapat kami terjunkan," kata dia.
Dia juga mengingatkan, ketahanan pangan di daerah memiliki kaitan langsung dengan tingkat inflasi daerah. Dalam waktu dekat, menko perekonmian bersama dengan Bank Indonesia akan memberikan penghargaan kepada pemda yang dinilai berhasil menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan sehingga tingkat inflasi di daerah tersebut dapat ditekan.