Hal ini tak terlepas dari situasi pandemi Covid-19 yang membawa perubahan masif pada tatanan hidup masyarakat, termasuk dalam transformasi digital. “Semua serba cepat. Kenyataan ini menghidupkan transformasi digital Indonesia,” ucapnya.
Terkait keterampilan masyarakat dalam berselancar di dunia digital, tentunya netiket menjadi hal yang sangat penting untuk diterapkan masyarakat. Hal ini pun dijelaskan Anita Wahid, menurutnya dalam ruang digital, masyarakat akan berinteraksi dengan netizen lainnya.
“Oleh sebab itu, netiket atau interaksi dalam ruang digital sebenarnya sama pentingnya dengan etika di ruang nyata. Bagaimana kita beretika di ruang digital itu harus selaras dengan bagaimana kta beretika sehari-hari,” ujarnya.
Netiket, menurut Anita, akan menunjukkan siapa diri masyarakat yang sebenarnya di ruang digital. Oleh karena itu, menjadi hal yang penting untuk dapat bernetiket dalam dunia digital. Bernetiket baik, lanjut Anita, sangatlah sederhana.
Hal ini dijabarkan dalam tiga prinsip, yaitu yang pertama, masyarakat harus selalu menjunjung tinggi prinsip ‘memanusiakan manusia lain’. “Artinya kita perlu memperlakukan orang lain di ruang digital sama dengan kita ingin diperlakukan oleh pengguna internet lainnya,” ucapnya.