"Kita bahu-membahu, menyiapkan segala hal yang berhubungan kesiapsiagaan menghadapi banjir, tanah longsor, termasuk angin puting beliung sehingga setiap daerah baik tingkat kabupaten atau kota sampai dengan provnsi bisa saling terintegrasi," ujarnya.
Sementara itu Deputi Bidang Metereologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo megnatakan, luasnya daerah Indonesia menyebabkan kondisi iklim dan cuaca di Indonesia tidak merata antara satu daerah dengan lainnya. Kondisi tersebut sangat bervariasi dan mudah terpengaruh keadaan di sekitarnya.
Mulyono mengatakan, intensitas bencana banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi meningkat sejak Desember 2019 dan diperkirakan bakal berlangsung hingga awal Maret 2020.
"Kemudian kejadiannya agak mereda mendekati pertengahan Maret. Tetapi kejadian yang terjadi adalah angin dengan hembusan kuat, petir, dan angin puting beliung," ucapnya.
Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau dari Juni sampai dengan Agustus 2019. "Kejadian-kejadian yang mungkin muncul adalah adanya kekeringan, kebakaran hutan lahan, dan gelombang tinggi.