Syarif menuturkan, nota kesepahaman dalam kerangka meningkatkan hubungan kelembagaan pembangunan, pengembangan, pelayanan, dan pembinaan perpustakaan desa di desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
Melalui kerja sama ini Perpusnas dapat bersinergi dengan Kemendes PDTT untuk mengatasi rendahnya tingkat literasi di pedesaan. Menurut Syarif, terjadi kesenjangan antara literasi di perkotaan dan di desa. Rendahnya literasi di desa karena masyarakat sulit menemukan buku bacaan.
”Karena itu Perpusnas akan menyediakan buku-buku yang bermanfaat bagi peningkatan masyarakat di pedesaan. Selain menambah pengetahuan dasar, juga dapat memberikan keterampilan, bekal hidup sehingga mereka bisa mengelola potensi di desa," kata Syarif.
Menteri Desa Eko Putro Sandjojo menegaskan, literasi di perdesaan sangat penting. Selain untuk menambah wawasan masyarakat, diharapkan literasi itu akan mendorong warga memanfaatkan sesuai dengan bidang keahliannya.
”Terkait hal itu, kami akan mendorong pemanfaatan dana desa untuk membangun perpustakaan dan membeli koleksi buku-buku yang bermanfaat untuk masyarkat desa," katanya.
Eko menambahkan, fasilitas ruang pendidikan anak usia dini (PAUD) juga bisa dipakai sebagai ruang perpustakaan. Bangunan fisik PAUD saat pagi dan siang digunakan untuk sekolah anak, setelahnya masyarakat desa bisa membaca buku di ruangan tersebut. Tahap awal pengembangan perpustakaan ini akan menyasar desa yang infrastrukturnya sudah cukup.