JAKARTA, iNews.id - Elite Partai Golkar merasa ada upaya penghancuran partai dengan terus menghubungkan dengan kasus korupsi yang dilakukan oleh kader Golkar. Mengaitkan perilaku oknum dengan partai jelas tak logis karena tindak korupsi dilakukan secara individu.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengingatkan, dugaan korupsi yang menjerat kader bukan atas nama institusi. Karena itu, pertanggungjawaban di depan hukum dilakukan oleh oknum yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi itu.
"Jadi, kalaupun ada dugaan bahwa hasil korupsi dari oknum itu disumbangkan kepada institusi, tetap itu tanggung jawab individu, di mana institusi tidak tahu menahu soal asal-usul atau sumber dana yang disumbangkan itu," kata Doli di Jakarta, Minggu (2/9/2018).
Pernyaan Doli merespons keterangan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih yang menyebut ada aliran dana suap PLTU Riau-1 untuk munaslub Golkar. Dalam kasus ini, Eni telah ditetapkan sebagai tersangka. Demikian juga mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.
Doli menjelaskan, Golkar dalam menyelenggarakan setiap kegiatannya didukung secara kolektif dari sumbangan pengurus dan panitia yang tidak mengikat.