“Bahkan, seorang pengusaha di Magelang membawa produk madu kami ke Swiss dan Belanda untuk dijual kembali," ujar Aklis mengutip dari laman Pemprov Jawa Tengah.
Peningkatan permintaan yang pesat sempat membuat Aklis kesulitan untuk memenuhi stok produknya, sehingga ia harus membagi stok madunya di antara berbagai daerah konsumennya.
“Kita pernah stop karena stok terbatas dan permintaan banyak. Akhirnya harus membagi untuk daerah-daerah pembeli,” tuturnya.
Hingga saat ini, Aklis terus mengembangkan usahanya, bekerja sama dengan para pemburu lebah dan petani lebah untuk memproduksi madu berkualitas.
Pemilik usaha produk herbal, Elisa, yang juga bergabung dalam program Lapak Ganjar, telah mencapai kesuksesan yang luar biasa.