JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Bidang Politik Partai Perindo Yusuf Lakaseng mengatakan kepercayaan publik kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah berada di titik nadir. Hal ini disebabkan kecurigaan terhadap proses rekapitulasi suara lewat Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (Sirekap) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jadi menurut saya sih kepercayaan kita kepada KPU sudah di titik nadir,” kata Yusuf kepada iNews Media Group, dikutip Kamis (29/2/2024).
Dia mencurigai ada desain besar untuk mencuri suara Partai Perindo di Pemilu 2024. Menurutnya, kecurigaan publik tertuju pada suara Perindo dialihkan ke salah satu partai dekat dengan Istana yang dipimpin anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi, lanjutnya, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah memberikan sanksi kepada Ketua KPU dan anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu. Ditambah, DKPP akan kembali memanggil Ketua KPU soal kebocoran data.
“Menurut saya kalau sekarang ini KPU udah banyak cacatnya, kan berkali-kali KPU ini di sidang oleh DKPP. Bahkan sekarang pun lagi di sidang lagi oleh DKPP setelah sebelumnya juga ada kasus yang apa Ketua KPU sudah menerima sanksi sebagai pelanggar etik dan ini soal kebocoran data lagi dipanggil lagi, disidang lagi oleh DKPP,” ujar Yusuf.
Dia pun mengkritik Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) seharusnya menjalankan fungsi pengawasan dengan baik. Salah satunya terhadap penerapan Sirekap.
“Termasuk soal Sirekap ini misalnya, mestinya langsung mengambil sikap tegas bahwa, oke langsung akan memerintahkan audit oleh auditor independen dan itu adalah auditor forensik ya, untuk mengetahui apakah betul bahwa ini hanya kesalahan teknis atau ada kekurangan pada men-develop Sirekap ini, atau memang ada kesengajaan sehingga ini by design sebagai alat kecurangan,” tutur Yusuf.