JAKARTA, iNews.id - Maraknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia karena kelelahan usai menjalankan tugas dalam Pemilu 2019 menjadi sorotan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Atas fenomena itu, pemerintah diminta untuk melakukan pengakajian mengenai sebab musabab dari persitiwa itu.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyampaikan, persitiwa itu bukan hanya terjadi di Pemilu 2019 ini saja. Namun, pada pemilu 2014 yang tidak serumit sekarang, jumlah kematian petugas KPPS berdasarkan data KPU yang meninggal mencapai 144 orang.
"Data itu sebenarnya sudah diantisipasi oleh KPU dan DPR bersama pemerintah dalam setiap pembahasan di Komisi II. Itulah, sebabnya mengapa beban jumlah pemilih di setiap TPS pada pemilu 2019 ini dikurangi atau dibatasi maksimal 300 orang," katanya saat memberikan pidato di dalam rapat paripurna pembukaan masa sidang V tahun 2018-2019 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Bamsoet menambahkan, dari informasi yang diperoleh, selain faktor umur, riwayat kesehatan, beban kerja, serta tekanan psikologis juga ikut mempengaruhi petugas KPPS yang meninggal dunia. Dia juga mendesak Pemerintah segera merealisasikan pemberian santunan kepada keluarga korban maupun kepada mereka yang menderita sakit.
"Pimpinan dewan juga meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengkajian mengenai sebab musabab banyaknya petugas penyelenggara yang meninggal dunia dan mengalami sakit," katanya.