Ketua KPK Anggap Pegawai yang Kenakan Kopiah Haji saat Bertugas Tak Inklusif

Antara
Ketua KPK Agus Rahardjo. (Foto: iNews.id/Ilma De Sabrini)

JAKARTA, iNews.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, mengingatkan agar pegawainya tetap mengedepankan independensi saat bekerja. Dia pun meminta para pegawai antirasuah untuk tidak mengenakan atribut atau simbol-simbol yang mengasosiasikan agama tertentu saat bertugas.

“Jadi kawan-kawan semua, tujuan kita bertemu hari ini adalah marilah kita apalagi sebagai penegak hukum, Pak Saut (Wakil Ketua KPK Saut Situmorang) sebutnya apa? Inklusif selalu, imparsial selalu, di tengah,” ucap Agus di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Hal tersebut disampaikan Agus saat menyampaikan sambutan dalam acara “Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama” di Gedung KPK, Jakarta. KPK juga mengundang penceramah KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq mengisi kajian dalam kegiatan itu.

“Jadi kita sebagai penegak hukum harus memikirkan imparsial, bayangkan kalau kita menangkap orang dengan menggunakan kopiah haji, yang ditangkap dari agama lain bagaimana? Itu tidak boleh. Iya kan? Jadi kita harus menjaga independensi kita, imparsial kita,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Agus juga menyatakan, berdirinya KPK adalah untuk memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Tujuan kami memang ingin mempertebal rasa kebangsaan kita. KPK dari berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI. Itu harus ditanamkan di benak kita masing-masing. Merawat Indonesia yang sebesar ini sungguh beratnya luar biasa, sangat kompleks sangat kompetitif,” kata dia.

Agus pun mencontohkan, pecahnya negara Yugoslavia pada 1991 yang disebabkan karena perbedaan agama dan suku. “Teman-teman yang usianya sama seperti saya atau di bawah sedikit dari saya anda mungkin ingat tahun 1991, negara Yugoslavia pecah jadi tujuh negara, itu karena perbedaan sejarah agama dan suku. Ingat? Hari ini tidak ada Yugoslavia lagi, jadi tujuh (negara),” ujar Agus.

Oleh karena itu, kata dia, seharusnya Indonesia berbangga karena founding fathers Republik Indonesia sudah sepakat dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebelumnya, KPK pada Selasa (19/11/2019) kemarin juga telah mengundang Ustaz Abdul Somad mengisi kajian dengan tema integritas.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Nasional
1 jam lalu

KPK Periksa Eks Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto terkait Kasus Suap RPTKA

Mobil
1 hari lalu

Isi Garasi Bupati Ponorogo Tersangka Korupsi hanya Alphard dan Motor Vespa!

Nasional
1 hari lalu

Penampakan Uang Rp500 Juta Disita KPK saat OTT Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko

Nasional
1 hari lalu

Jadi Tersangka KPK, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terjerat 3 Klaster Kasus Korupsi

Nasional
2 hari lalu

KPK Tetapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Tersangka!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal