Dalam kegiatan Prabowo-Sandi di Senayan kemarin, Bachtiar juga melihat kampanye kearifan lokal dari banyaknya bendera partai politik, organisasi masyarakat, komunitas, bahkan setiap individu yang datang semuanya berkumpul dalam satu balutan semangat perubahan dan semangat kebangsaan.
“Meskipun kampanye tersebut didominasi oleh para aktivis dan muslimah yang telah berhijrah dengan mengenakan cadarnya, tapi tidak ada diskriminasi terhadap mereka yang tidak menggunakan jilbab serta cadar. Sehingga, suasana Indonesia bangetlah,” ujar Bachtiar.
Anggota Majelis Tarjih PP Muhammadiyah itu mengatakan, kearifan lainnya yang juga ditemukan dalam kempanye akbar paslon 02 kemarin yaitu semua elemen masyarakat saling membahu dengan semangat kerelawanannya, membenahi kembali sampah yang ada di sekitar. Ada pula masyarakat yang berbagi makanan dan minuman, bahkan berani merogoh kantongnya untuk dana kemenangan Prabowo-Sandi.
“Ketertiban setelah itu juga terjaga. Nah, ini yang saya sebut sebagai kampanye kearifan lokal. Semua berjalan sesuai dengan tradisi, adat dan istiadat orang-orang Indonesia,” kata Bachtiar.
Dia berharap, tidak ada lagi pihak-pihak yang cepat memberi stigma negatif terhadap umat Islam seolah-olah identitas itu terlarang. Sebab, tidak mungkin mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam menjauhkan diri dari nilai-nilai tradisi Islam.