Kisah 2 Dokter Asal Malang Bertugas di Gaza: Operasi Pasien di Tengah Bom dan Kelaparan

Avirista Midaada
Dua dokter asal Malang saat melakukan operasi di Gaza, Palestina, dalam kondisi fasilitas dan peralatan sangat terbatas. (Foto: Dokumentasi pribadi dr Kuntadi)

“Seorang dokter harus diinfus karena lemas. Anak-anak mereka menangis kelaparan. Kami pun tak tega makan sendiri,” ucapnya.

Meski demikian, warga Gaza tetap menunjukkan ketegaran yang luar biasa.

“Kami melihat orang-orang keluar dari lorong bangunan, tubuh mereka kurus, lemah, tapi tetap sopan. Hungry but not angry,” katanya.

Selama menjalankan misi, keduanya tak lepas dari ancaman keamanan. Suara bom dan kepulan asap kerap terdengar di sekitar lokasi. Namun, semangat kemanusiaan membuat mereka tetap bertahan dan terus membantu korban.

“Mereka tetap bekerja walau makan sulit. Kami hanya dua minggu, mereka sudah bertahun-tahun seperti itu,” ucap dr Kuntadi yang mengaku masih sering menangis jika mengingat kondisi di Gaza.

Kehadiran kedua dokter asal Malang ini tidak hanya membawa bantuan medis, tetapi juga harapan dan semangat hidup bagi warga Gaza di tengah penderitaan akibat konflik berkepanjangan.

Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait
Nasional
4 bulan lalu

Yordania Undang Indonesia Ikut Misi Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Internasional
4 bulan lalu

Netanyahu Ingin Caplok Gaza, Ini Komentar Keras Hamas

Internasional
4 bulan lalu

Militer Israel Peringatkan Netanyahu Semua Sandera Bisa Tewas jika Ngotot Rebut Gaza 

Nasional
4 bulan lalu

Alasan Prabowo Pilih Pulau Galang Jadi Pusat Pengobatan 2.000 Warga Gaza

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal