4. dr Tjipto Mangoenkoesoemo
Tjipto Mangoenkoesoemo lahir di Jepara, Jawa Tengah pada 4 Maret 1886. Ia dikenal sebagai dokter sekaligus tokoh pergerakan Indonesia.
Tjipto bersekolah di STOVIA (sekolah dokter) di Batavia. Ketika di STOVIA, ia adalah murid yang berbakat. Ia dikenal sebagai orang yang berpikiran tajam, jujur hingga rajin. Ia juga aktif menuangkan pemikirannya pada harian De Locomotief.
Tjipto masuk sebagai anggota Budi Utomo. Namun terjadi perpecahan, hingga akhirnya ia mengundurkan diri dari Budi Utomo. Hal ini lantaran Budi Utomo tidak mewakili aspirasi Tjipto.
Usai mundur dari Budi Utomo, ia membuka praktik di Solo. Ia juga ikut ambil peran dalam pemberantasan wabah pes di Malang pada 1911.
Kemudian Tjipto bertemu dengan Ernest Douwes Dekker serta Soewardi Sorjaningrat. Mereka pun dikenal Tiga Serangkai. Tiga Serangkai ini mendirikan Indische Partij pada 1912.
Tjipto juga sering dibuang beberapa kali oleh pihak penjajah lantaran dianggap berbahaya. Pada 8 Maret 1943, dr Tjipto meninggal dunia karena penyakit asma.