2. dr Radjiman Wedyodiningrat
Radjiman Wedyodiningrat lahir di Desa Melati, Kampung Gelondongan, Kota Yogyakarta pada 1 April 1879. Di usia 20 tahun, ia sudah meraih gelar dokter di Belanda.
Kariernya berawal ketika ia bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit CBZ di Batavia. Selama bertugas di pedalaman, ia kerap melihat perlakuan tidak adil dari Belanda kepada orang pribumi.
Pada 1905, Radjiman memutuskan berhenti dari pegawai pemerintahan Belanda. Kemudian ia mengabadikan dirinya di Keraton Surakarta sebagai dokter keraton. Atas jasanya di Keraton Surakarta, Pakubuwono X memberinya gelar kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wedyodinngrat.
Pada 1910, ia berkesempatan untuk belajar ke luar negeri serta mendapat gelar Europess Art. Radjiman juga aktif di dunia politik, ia pernah menjadi anggota organisasi Budi Utomo, anggota Dewan Pertimbangan Agung, anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada 20 September 1952, dr Radjiman meninggal dunia.