JAKARTA, iNews.id - Riyanto anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) meninggal dunia akibat bom pada malam natal 24 Desember 2000 silam. Ketika itu dia sedang bertugas menjaga Gereja Jemaat Pantekosta Indonesia di Mojokerto, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut juga bertepatan dengan Ramadan hari ke-21. Ketika waktu berbuka puasa tiba, Riyanto meminta izin berbuka bersama rekan-rekan anggota Banser lainnnya sekaligus mempersiapkan penjagaan di gereja.
"Riyanto juga izin untuk tidak pulang pada malam harinya. Ia ingin beriktikaf di masjid selepas menjaga gereja," tulis Twitter @GUSDURians dikutip, Jumat (23/12/2022).
Aktivitas menjaga gereja oleh Banser memang rutin dilakukan sejak 1996. Ketua Umum PBNU saat itu, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menginstruksikan kepada Banser untuk menjaga gereja sebagai buntut dari kerusuhan dan pembakaran gereja di Situbondo, Jawa Timur.
Satu waktu, Gus Dur pernah mendapat pertanyaan tentang hukum menjaga gereja. Gus Dur pun menjawab, 'Kamu niatkan jaga Indonesia bila kamu enggak mau jaga gereja. Sebab gereja itu ada di Indonesia, Tanah Air kita. Tidak boleh ada yang mengganggu tempat ibadah agama apa pun di bumi Indonesia'.